Pengaruh Bernyanyi Pada Perkembangan Kemampuan Pra Bicara



Ayah bunda yang luarbiasa, tahukah anda, bahwa sejak usia dua minggu, bayi telah mencoba berhubungan dengan ritme kata dan lagu? Pada tahap ini, mereka mungkin mencoba menggerakkan tangan dan kaki selaras dengan suara orangtua atau pengasuh. Pada usia satu bulan, mereka mungkin mulai bermain dengan mengeluarkan suara bernada tinggi secara sengaja.

Sejak usia dua sampai tiga bulan, "percakapan" musikal dengan pengasuh dapat terjadi. Hal ini merupakan tanda-tanda awal interaksi musikal dan merupakan komponen penting dalam perkembangan berbicara. Anda dapat melakukan "percakapan" panjang yang mengandung ciri-ciri dialog yang sebenarnya dan bayi akan mulai mengasosiasikan kerutan alis dengan kebingungan atau perhatian, serta belajar bahwa mata yang membesar dan alis yang naik akan mengikuti suara bernada tanya. Sejak usia tiga bulan, bayi sering mulai bereksperimen dengan suara-suara vokal (ooo, eee, aaa, dan lain-lain) serta suara-suara menggumam. Ini menandai permulaan kosakata prabicara.

https://img.mp.ucweb.com/wemedia/img/buz/wm/e6607cb411eed813d58238b6cbe176bd.jpg





Penyesuaian terhadap pitch

Cobalah menyanyikan not-not yang pendek dan jelas pada bayi anda sambil tetap mempertahankan kontak mata. Bayi anda mungkin "bernyanyi bersama" dengan menemukan pitch yang sesuai dengan not-not panjang anda. Pada usia enam bulan, banyak bayi yang dapat menyamakan pitch. Ini adalah kemampuan "menyanyikan ulang" not yang anda nyanyikan pada mereka. Ketika bayi anda mengeluarkan suara peniruan sebagai respons terhadap not-not yang anda nyanyikan, mereka terlibat dalam sebuah dialog dan anda sedang melakukan percakapan dua arah untuk pertama kalinya. Penyesuaian pitch merupakan tahap penting dalam perkembangan bayi, karena ini adalah satu dari banyak proses yang kita semua gunakan untuk berlatih dan mengenali dialek vokal yang halus. Beberapa penelitian telah memperlihatkan kemampuan pengenalan pitch musik yang sangat maju pada saat berbicara menggunakan bahasa Korea dan Jepang, karena pentingnya membedakan perbedaan yang halus dalam pitch vokal mereka. Ingat, bayi dilahirkan dengan sensitivitas pitch yang sangat peka, bahkan beberapa ahli percaya bahwa semua bayi dilahirkan dengan pitch yang absolut, atau bahkan sempurna.

Sumber: Philip Sheppard. (2005). Music Makes Your Child Smarter. Artemis Music Limited 2005.

Komentar

  1. Waah..memang benar yaa..penelitian yang di lakukan oleh ahli mmng mnunjukkan seperti yg di sebutkan. Saat kita mnyanyikan lagu katakanlah di indonesia itu lagu tepok ame ame atau ketika mau menidurkan bayi kita dengan lagu nina bobo misalnya, bayi akan merespon melalui auditorinya terlebih dahulu karena mmng itulah indra yg pertama berperan di awal dia hadir ke dunia ini, kemudian mengirimkan respon itu untuk memerintah kepada otak dan otak akan meneruskannya kpd mata dan anggota yg lain, dengan di tandai mata berkedip, mulut yang seakan akan menirukan suara kita, anggota tubuh lain seperti kaki dan tangan yang bergerak, dsb.

    Ternyata, itu smua adalah penyesuaian terhadap pitch not not lagu yang sedang kita nyanyikan. Dan ternyata ini lewat menyanyikan lagu kepada bayi akan membuatnya merespon juga untuk kemampuan pra bicaranya. Subhaanallah, sungguh hebat luar biasa. 'aajiib

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di awal kehidupan anak sudah diperdengarkan suara ayah yang mengumandangkan adzan di telinga kanannya subhanallah Allah mengaktifkan auditory pertama kali. Oleh karena itu komunikasi pertama yang ditangkap anak melalui auditorynya, kita bisa memberikan rangsangan melalui nyanyian atau bacaan Ayat Allah agar otak anak berkembang dengan baik. (Ina)

      Hapus
  2. Ini yang kadang tidak dipahami orangtua tentang kemampuan auditori anak sangat sensitif saat usia dini. Momen tepat memberikan stimulasi lewat nyanyian yang mudah dilakukan. Jsdi menyanyi bersama bukan sekedar memutarkan lagu/video karaoke lagu anak. Terimakasih telah berbagi.

    BalasHapus

Posting Komentar